Pages

Diberdayakan oleh Blogger.
Memahami Al-Qur'an dan Sunnah menurut pemahaman para Salafusshalih

Sombong itu adalah

Kamis, 28 April 2016

📚 Hadist Pilihan 📝
(003) Sombong Itu adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia


     ✒Ibnu Mukhtar



Segala puji hanyalah milik Allah. Shalawat dan salam untuk Rasulullah. Amma ba'du! 



Saudaraku seislam yang saya muliakan, semoga Allah memberikan kepada kita kefahaman dan manfaat dari hadits Rasulullah ~shallallahu 'alaihi wa sallama~ berikut :



عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ قَالَ رَجُلٌ إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا وَنَعْلُهُ حَسَنَةً قَالَ إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ



Dari Abdullah bin Mas'ud ~radhiyallahu 'anhu~, dari Nabi ~shallallahu 'alaihi wa sallama~, beliau bersabda : "Tidak masuk ke dalam Surga seorang yang di hatinya ada seberat zarrah kesombongan."



Seseorang berkata : "Sesungguhnya ada seorang yang menyukai pakaiannya yang bagus dan menyukai sendalnya yang bagus."



Rasulullah ~shallalalhu 'alaihi wa sallama~ bersabda : "Sesungguhnya Allah itu al-Jamiil (Yang Maha Indah) dan Dia menyukai keindahan. Sombong itu adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia."



[HSR. Muslim ~rahimahullahu~ no. 91]



Demikian dapat disampaikan.



نسأل الله تعالى أن يعيذنا من الكبر وأن يرزقنا التواضع



Kita memohon kepada Allah agar Dia melindungi kita dari terjangkit sifat sombong dan semoga Dia merizkikan kita sifat tawadhu', aamiin.



Wa shallallahu wa sallama 'alaa Nabiyyinaa Muhammad



〰〰〰〰〰〰〰〰〰



🏢 Management "ICA" takhassus assunnah📚



Rekening : BIDIK INFAQ

Bersama "ICA"
Bank Syariah Mandiri
ac: 709 6755 176
an: Yayasan Islamic Centre As Sunnah


Konfirmasi donasi:

ADE FAISAL: 0815 1680 048 (WA)  ➡ contoh ketik;
bidik infak #nama#
alamat#jumlah
🌐https:www.facebook.com/groups/1674877656095925/


Sumber Grup WA Kajian Ilmiyyah Depok




Silahkan kunjungi satucarajitu.blogspot.com untuk informasi lain yang bermanfaat.

penyelenggara event (EO) yang paling hebat sedunia

Rabu, 27 April 2016

Catatan kaki dari jamaah umroh..


Negara manakah, penyelenggara event (EO) yang paling hebat sedunia?



Jawabannya pasti ga pake mikir..



Arab Saudi ^_^



*




Yap!



Negara lain.. bahkan kelas negara maju sekalipun, untuk menyambut event (paling keren, sebutlah) Piala dunia saja.. butuh bertahun-tahun persiapannya.. 

Itupun belum tentu sukses! 
Banyak kekurangan dimana-mana..
Dengan dukungan dana dari mana2 :)


Bagaimana jika sebuah negara, menyambut tamu dari berbagai negara.. setiap jam ! :)

(bisa saja saya menyebutnya setiap detik.. tapi saya sebut saja secara umum, setiap jam!)


Iya.. setiap jam!



'lupakan' sejenak 'event tahunan' Ibadah Haji..



Untuk umroh saja..



Setiap jam selalu ada bis yang datang menggantikan bis yang pergi , keluar masuk Tanah Haram..



Petugas kebersihan bersiap sedia setiap waktu..



Tuan rumah, bahkan sudah memaklumkan diri, pada karaktek-karakter Tamu ALLAH, yang berasal dari negeri-negeri muslim yang blom dapat hidayah hidup bersih :D ( ga usah disebut ya negeri mana aja.. :D) yang hobi buang sampah sembarangan..



Contohnya di Kawasan Masjidil Haram.



5x dalam sehari, akan ada 'sesi' sampah-sampah baru berserakan..



Dan sebelum sholat, sampah2 itu (biasanya) sdh berhasil di singkirkan.. bahkan dijalan-jalan.. karena jalan-jalan raya tsb akan segera dipakai sholat oleh tumpahan jamaah yang tidak tertampung di Mesjid dan halamannya :)



*



Kondisi didalam masjid-pun demikian tertata rapi.



Jarak antar satu area Galon Zam-zam ke galon lainnya tidak terlalu jauh..



Tidak akan pernah sang tamu yang jumlahnya ribuan SETIAP HARI hilir mudik itu kehausan! ^_^



Galon-galon itu akan diisi ulang terus menerus, dgn durasi yang sdh mereka atur sedemikian rupa.. sehingga tak pernah ada galon yang sempat kosong!



Dan kerennya lagi, setiap area Galon.. sudah tersedia 1 petugas yang siap mengepel air-air tercecer.



(yah! Ga sedikit jamaah yang wudhu di kawasan minum :( )



*



Itu belum termasuk, petugas pemungut sampah didalam masjid.. yang bertugas berkeliling setiap 5 menit dengan kantong besar.. memungut sampah2 kecil..

Bungkus permen.. sisa tisu.. biji kurma.. dan sampah2 kecil lainnya. 


Semata-mata, terutama agar jamaah yang sepuh tak perlu bersusah payah bangkit sekedar untuk membuang sampah..



Dan tentu saja, mengais sampah2 kecil yang ditinggalkan oleh jamaah-jamaah yang belom dapat hidayah membuang sampah ditempatnya :)



Belom masuk hitungan petugas yang mengepel lantai, menyedot debu karpet, merapikan Quran (yang dibaca dan tdk dikembalikan ketempatnya) , merapikan waqaf kursi manula, dll



*



Askar Masjidil Haram.. sering disebut galak dan tak berperasaan.. :)



Saya sih ga ketemu yang disebut galak..



Saya hanya melihat, petugas yang sedang berusaha menegakkan aturan untuk mengatur keamanan.



Jam-jam tertentu menjelang sholat 5 waktu, terutama sholat jum'at, Askar menutup pintu masuk masjid di lantai dasar, dan arah masuk kawasan Ka'bah.



Dengan wajah dingin, mereka mengabaikan siapapun.. dengan alasan apapun.. untuk masuk!



Tangan mereka hanya mengarahkan jamaah ke pintu masuk lainnya dilantai 2 atau lantai lainnya.



Dengan bahasa apapun anda memohon masuk.. diabaikan! :D



Apa jahat?

Tidak!
(menurut saya) mereka hanya menegakkan aturan untuk mencegah tumpukan jamaah di satu area.. disatu waktu.. karena bisa sangat berbahaya..


Apa tidak boleh masuk?



Hehe..

Lihatlah kawan..
didunia saja.. untuk mendapatkan tempat utama.. perlu perjuangan.. berlomba-lomba.. datang lebih awal ;)


Masak mau dapat peluang sholat di shaff terdepan, melihat punggung Imam Masjidil Haram.. tapi datengnya 15 detik setelah Qomat.. yang betul aja :D



*



Itu segelintir cerita 'dibalik suksesnya penyelenggaraan' umroh di Mekkah yang tertangkap mataku :)



Arab saudi luar biasa..

Menjamu tamu dengan sangat sempurna!
Tak ada kepanasan..
Tak ada kehausan..
Tak ada pungutan liar :D



Betul betul betul! :D





Sumber Grup WA Kajian Ilmiyyah Depok



Silahkan kunjungi satucarajitu.blogspot.com untuk informasi lain yang bermanfaat.

Belajarlah dari Kesalahan

Kamis, 21 April 2016

🌴 Belajarlah dari Kesalahan, Jangan Terjatuh di Lubang yang Sama Dua Kali 🌱


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ



✅ Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,



لاَ يُلْدَغُ الْمُؤْمِنُ مِنْ جُحْرٍ وَاحِدٍ مَرَّتَيْنِ



🍂 “Tidaklah seorang mukmin tersengat bisa dari lubang (binatang berbisa) yang sama sebanyak dua kali.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu]



✍🏽 #Beberapa_Pelajaran:



1) Pentingnya mengambil pelajaran dari pengalaman agar lebih dewasa dan bijaksana. Sahabat yang Mulia Mu’awiyah radhiyallahu’anhu berkata,



لاَ حَكِيمَ إِلاَّ ذُو تَجْرِبَةٍ



🍂 “Tidak ada orang yang bijaksana kecuali telah memiliki pengalaman.” [Diriwayatkan Al-Bukhari]



2) Hadits yang mulia ini adalah pengabaran namun maknanya perintah, yaitu perintah Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam kepada setiap mukmin untuk berhati-hati dalam kehidupan ini, janganlah lalai dan hendaklah mengambil pelajaran dari kejadian yang telah berlalu, sedang perintah hukum asalnya adalah wajib kecuali ada dalil yang memalingkannya dari hukum wajib menjadi sunnah atau mubah.



3) Peringatan ini mencakup perkara dunia dan agama, tetapi yang lebih penting untuk diperhatikan tentunya perkara agama, maka seorang mukmin janganlah melakukan pelanggaran terhadap agama, namun apabila ia terjerumus dalam dosa hendaklah ia segera bertaubat dan setelah itu lebih berhati-hati, jangan sampai terjerumus lagi.



4) Makna lain hadits yang mulia ini adalah, barangsiapa terjerumus dalam dosa di dunia, lalu ia diberi hukuman di dunia, maka ia tidak akan dihukum lagi di akhirat, dan hukuman di dunia jauh lebih ringan dibanding di akhirat. Ini pendapat Abu Daud Ath-Thayalisi rahimahullah, dan kebanyakan ulama berpendapat yang pertama, yaitu peringatan dari sifat lalai.



5) Keutamaan orang yang beriman, yang mampu mengambil manfaat dan pelajaran dari setiap nasihat dan pengalaman.



📚 [Disarikan dari Fathul Baari, 10/529-530]



وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم



💻 Sumber: http://sofyanruray.info/belajarlah-dari-kesalahan-jangan-terjatuh-di-lubang-yang-sama-dua-kali/




َ══════ ❁✿❁ ══════



➡ Bergabunglah dan Sebarkan Dakwah Sunnah Bersama⤵

🏢📚 management by ICA takhassus assunah ☝


Sumber Grup WA Kajian Ilmiyyah Depok



Silahkan kunjungi satucarajitu.blogspot.com untuk informasi lain yang bermanfaat.

Tinggalkanlah Kemustahilan Itu

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh..📚


📖 Tinggalkanlah Kemustahilan Itu



🔎 Sufyan at-Tsauri berkata :

رِضَا النَّاسِ غَايَةٌ لا تُدْرَكُ
"Keridhoan seluruh manusia adalah tujuan yg tdk akan tercapai" (Az-Zuhud karya al-Baihaqi 105)


Seorang yang berharap semua orang ridho dan suka kepadanya sesungguhnya ia hanyalah mengharapkan kemustahilan.


- Jika kita disukai oleh sebagian manusia, maka jenis manusia yg berlawanan akan benci kepada kita, dan menggabungkan dua hal yg kontradiktif adalah kemustahilan

- Jika kita disukai oleh sekelompok manusia maka belum tentu mereka menyukai kita selalu dan selamanya
- Jika Allah Yang Maha Pencipta dan Maha Sempurna tidak selamat dari cercaan makhluk ciptaanNya, maka bagaimana lagi dengan kita yang penuh dengan kekurangan dan kesalahan
- Jika Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam yang sempurna akhlaknya, sangat pemaaf, sangat lembut dan sangat bijak, tidaklah selamat dari cercaan sekelompok orang, bagaimana lagi dengan kita yang sering tidak lembut dan tidak bijak?


🍃 Adapun keridhoan Allah maka siapa saja bisa meraihnya dengan cara taat kepadaNya. Maka tinggalkanlah yang mustahil kau raih dan berlarilah menuju yang mungkin kau raih. Sungguh mengejar keridhoan manusia penuh dengan kegelisahan adapun mengejar keridhoan Allah penuh dengan kebahagiaan.



✒️ Ustadz Firanda Andirja, MA

〰〰〰〰〰〰〰〰〰
By management ICA Takhassus Assunnah..📚🏢


Sumber Grup WA Kajian Ilmiyyah Depok


Silahkan kunjungi satucarajitu.blogspot.com untuk informasi lain yang bermanfaat.

Keutamaan Senyum dan Akhlak Mulia

Sabtu, 09 April 2016

📚⏰Keutamaan Senyum dan Akhlak Mulia🌺


    ✒ Ibnu_Mukhtar



Segala puji hanyalah milik Allah. Shalawat dan salam untuk Rasulullah. Amma ba'du!



Saudaraku seislam yang saya muliakan, semoga Allah memberikan kepada kita kefahaman dan manfaat dari hadits Nabi kita berikut :



عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رضي الله عنه أيضا قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم إِنَّكُمْ لَنْ تَسَعُوْا النَّاسَ بِأَمْوَالِكُمْ وَلكِنْ يَسَعُهُمْ مِنْكُمْ بَسْطُ الْوَجْهِ وَ حُسْنُ الْخُلْقِ 



Dari Abu Hurairah ~radhiyallahu ‘anhu~ , ia berkata : Rasulullah ~shallallahu ‘alaihi wa sallam~ bersabda : “Sesungguhnya kalian tidak akan dapat memenuhi jiwa manusia dengan harta-harta kalian, akan tetapi yang dapat memenuhi jiwa mereka adalah bermuka manis dan akhlak mulia.” 



[HR. Abu Ya’la dan al-Bazzar dan dinilai Hasan lighairihi oleh Syaikh al-Albani –rahimahullah- dalam Shahih at-Targib wat Tarhib no. 2661]



Wa shallallahu wa sallama 'alaa Nabiyyinaa Muhammad

 〰〰〰〰〰〰〰〰〰


🏢 management "ICA" takhassus assunnah📚



Rekening : BIDIK INFAQ

Bersama "ICA"
Bank Syariah Mandiri
ac: 709 6755 176
an: Yayasan Islamic Centre As Sunnah


Konfirmasi donasi:

ADE FAISAL: 0815 1680 048 (WA)  ➡ contoh ketik;
bidik infak #nama#
alamat#jumlah
🌐https:www.facebook.com/groups/1674877656095925/

Sumber Grup WA Kajian Ilmiyyah Depok


Silahkan kunjungi satucarajitu.blogspot.com untuk informasi lain yang bermanfaat.

Faidah Ringkas Kajian Mencintai Wali-wali Allah

📚 Faidah Ringkas Kajian Mencintai Wali-wali Allah 📚


👤 Syaikh Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin Al Badr


⏰ Ahad, 25 Jumadal Akhir 1437 H / 3 April 2016


🕋 Masjid Istiqlal



1. Mencintai wali Allah dan kaum muslimin  adalah salah satu  simpul iman terkuat. Rasulullah bersabda

:
أوثقُ عُرَى الإيمانِ الحبُّ في اللهِ ، وَالبُغْضُ فيهِ


“Tali simpul iman terkuat adalah menyintai karena Allah dan membenci karena Allah.”



2.  Memusuhi wali Allah berarti menjadi 🗡 musuh Allah.  Dalam hadits qudsi, Allah berfirman: 



 مَن عَادَى لي وليّاً؛ فَقَدْ آذَنته بالحَرب



Siapa yang memusuhi wali-Ku maka sungguh Aku mengumumkan perang kepadanya



3. Kita harus menjaga lisan dan hati kita bersih dari mencaci, menjelekkan, dan dengki kepada orang yang beriman.



Allah berfirman:

(وَالَّذِينَ جَاءُوا مِنْ بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ)


Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa: "Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang"



[Surat Al-Hashr 10]



Rasulullah ditanya:



يا رسولَ اللهِ أيُّ النَّاسِ أفضلُ ؟ قال : كلُّ مَخمومِ القلبِ صَدوقُ اللِّسانِ



“Wahai Rasulullah siapakah Sebaik-baik manusia manusia? Rasulullah menjawab: yang bersih hatinya dan selalu benar atau jujur lisannya.”



4. Siapakah wali Allah? 



Wali artinya dekat. Wali Allah adalah orang yang dekat dengan Allah azza wa jalla. Kewalian seseorang bertingkat sesuai dengan amal shalihnya. Allah berfirman:



(أَلَا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ * الَّذِينَ آمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ)



“Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. “(Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa.” 



[Surat Yunus 62 - 63]



Oleh karena itu menurut ulama, wali itu adalah:



من كان مؤمنا تقيا كان لله وليا



Orang yang beriman dan bertaqwa maka dialah wali Allah



5. Kewalian itu bukanlah soal tampilan lahir yang berbeda dengan umumnya manusia. Hakikat kewalian adalah kedekatan, keimanan dan ketakwaan kepada Allah. 



Firman Allah dalam hadits qudsi: 

 مَنْ عَادَى لِـيْ وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْـحَرْبِ ، وَمَا تَقَرَّبَ عَبْدِيْ بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَـيَّ مِمَّـا افْتَرَضْتُهُ عَلَيْهِ ، وَمَا يَزَالُ عَبْدِيْ يَتَقَرَّبُ إِلَـيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ، فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِيْ يَسْمَعُ بِهِ ، وَبَصَرَهُ الَّذِيْ يُبْصِرُ بِهِ ، وَيَدَهُ الَّتِيْ يَبْطِشُ بِهَا ، وَرِجْلَهُ الَّتِيْ يَمْشِيْ بِهَا ، وَإِنْ سَأَلَنِيْ لَأُعْطِيَنَّهُ ، وَلَئِنِ اسْتَعَاذَنِـيْ لَأُعِيْذَنَّهُ»


"Siapa yang memusuhi wali-Ku, maka Aku mengumumkan perang terhadapnya dari-Ku. Tidak ada yang paling Aku cintai dari seorang hamba kecuali beribadah kepada-Ku dengan sesuatu yang telah Aku wajibkan kepadanya. Adapun jika hamba-Ku selalu melaksanakan perbuatan sunah, niscaya Aku akan mencintanya. Jika Aku telah mencintainya, maka (Aku) menjadi pendengarannya yang dia mendengar dengannya, (Aku) menjadi penglihatan yang dia melihat dengannya, menjadi tangan yang dia memukul dengannya, menjadi kaki yang dia berjalan dengannya. Jika dia memohon kepada-Ku, niscaya akan Aku berikan dan jika dia minta ampun kepada-Ku, niscaya akan Aku ampuni, dan jika dia minta perlindungan kepada-Ku, niscaya akan Aku lindungi." 



6. Wali Allah memiliki 2 tingkatan:



1. Tingkat pertengahan



Orang yang menjalankan kewajiban agama dan meninggalkan yang haram.



 أَنَّ رَجُلاً سَأَلَ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ : أَرَأَيْتَ إِذَا صَلَّيْتُ اْلمَكْتُوْبَاتِ، وَصُمْتُ رَمَضَانَ، وَأَحْلَلْتُ الْحَلاَلَ، وَحَرَّمْت الْحَرَامَ، وَلَمْ أَزِدْ عَلَى ذَلِكَ شَيْئاً، أَأَدْخُلُ الْجَنَّةَ ؟ قَالَ : نَعَمْ .



"bahwa seseorang pernah bertanya kepada Rasulullah dengan berkata, “Bagaimana pendapatmu jika saya melaksanakan shalat yang wajib, berpuasa Ramadhan, menghalalkan yang halal dan mengharamkan yang haram, lalu saya tidak menambah lagi sedikit pun, apakah saya akan masuk surga?” Beliau menjawab, Ya.” (HR. Muslim).



2. Tingkat Tinggi



Orang-orang yang senantiasa beriltizam mengerjakan amalan-amalan Sunnah setelah yang wajib



7. Para Ulama adalah para wali Allah. 



Imam Syafi'i berkata:



إن لم يكن العلماء العاملون أولياء الله، فليس لله ولي!



Bila ulama yang mengamalkan ilmunya bukan wali Allah maka tidak ada wali Allah! 



Jelas bahwa para ulama adalah para wali Allah. Rasulullah bersabda:



 وَإِنَّ فَضْلَ الْعَالِمِ عَلَى الْعَابِدِ كَفَضْلِ الْقَمَرِ عَلَى سَائِرِ الْكَوَاكِبِ إِنَّ الْعُلَمَاءَ هُمْ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ إِنَّ الْأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَارًا وَلَا دِرْهَمًا إِنَّمَا وَرَّثُوا الْعِلْمَ فَمَنْ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ



Sungguh, keutamaan seorang alim dibanding seorang ahli ibadah adalah ibarat bulan purnama atas semua bintang. Sesungguhnya para ulama adalah pewaris para Nabi, dan para Nabi tidak mewariskan dinar maupun dirham, akan tetapi mereka mewariskan ilmu. Barangsiapa mengambilnya, maka ia telah mengambil bagian yang sangat besar.”



8. Tanda kewalian seseorang adalah melaksanakan kewajiban dan meninggalkan larangan. Kewajiban terbesar adalah shalat 5 waktu. Maka wali Allah adalah yang menjaga shalat 5 waktu di masjid. 



Bila ada yang mengaku wali namun tidak pernah shalat di masjid, maka jelas dia bukan wali! 



Allah berfirman:



{وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ}



dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal)



 [الحجر : 99]



Allah Juga berfirman:



{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ} 



Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.



[آل عمران : 102]



Sehingga jelas keliru bila ada yang mengaku wali namun tidak shalat, tidak pergi haji ke Ka'bah karena katanya ka'bahnya yang mendatangi walinya. Ini adalah khurafat yang jelas penyimpangannya!



9. Wali Allah tidak akan menganggap dirinya suci sebesar apapun amal yang dikerjakan



Allah berfirman:



 فَلَا تُزَكُّوا أَنفُسَكُمْ ۖ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقَىٰ}



janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa.



 [النجم : 32]



Maka tidak mungkin ada Wali Allah yang mengakui sendiri bahwa dirinya adalah wali



10. Wali Allah tidak harus bisa melakukan hal-hal luar biasa yang disebut karamah. Sebagian wali Allah dikaruniai karamah atas tujuan tertentu, bukan syarat mutlak disebut wali.  Karena karamah yang paling tinggi adalah keistiqamahan. Ahlussunnah mengimani kebenaran karamah hanya saja tidak menjadikan barometer utama syarat kewalian.



11. Tiga barometer untuk mengenali wali Allah menurut Ibnul Qayyim Al Jauziyah:



1. Shalatnya

2. Kecintaannya pada Sunnah dan ahlussunnah 
3.  Berdakwah di Jalan Allah secara ikhlas bukan untuk mencari pengikut yang mengagungkan dirinya


12. Tidaklah disebut wali Allah sampai:



1. Berusaha ikhlas dalam ibadah

2. Mengikuti contoh dari Rasulullah


Allah berfirman:



{قُلْ هَٰذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ ۚ عَلَىٰ بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي ۖ وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ} 



   Katakanlah: "Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik"



[يوسف : 108]



13. Bersemangatlah untuk mengejar derajat yang tinggi di sisi Allah



Rasulullah bersabda:



 احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلاَ تَعْجَزْ 



 “Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah pada Allah, jangan engkau lemah"



Allah berfirman:



{وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ}



   Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.



 [العنكبوت : 69]



14.  Mencintai wali Allah merupakan tanda kebaikan. Maka cintailah orang-orang yang shalih, berakhlak mulia dan wali Allah.   Karena Rasulullah bersabda:



 الْمَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ يَوْمَ القِيَامَةِ



Seseorang itu bersama yang dicintainya di hari kiamat



15. Teruslah belajar ilmu syar'i karena ia adalah lentera yang menerangi jalan ke surga. Rasulullah bersabda:



وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ،



Barangsiapa yang meniti suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah memudahkan untuknya jalan menuju Surga. 



16. Bergaullah dengan teman yang baik. Karena Rasulullah bersabda:



المَرْءُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ



Seseorang itu tergantung pada agama temannya. Oleh karena itu, salah satu di antara kalian hendaknya memperhatikan siapa yang dia jadikan teman



17. Hisablah diri kita sebelum hari perhitungan datang. Orang yang cerdas adalah orang yang senantiasa mempersiapkan dirinya menghadapi kehidupan setelah kematian.



سبحانك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك



Selesai dengan memuji Allah yang maha sempurna



Akhukum fillah,



✒ Encang iRul Al Batawiy

www.bisa.id

Sumber Grup WA Kajian Ilmiyyah Depok


Silahkan kunjungi satucarajitu.blogspot.com untuk informasi lain yang bermanfaat.
 
Flag Counter

Most Reading

Sidebar One