Pages

Diberdayakan oleh Blogger.
Memahami Al-Qur'an dan Sunnah menurut pemahaman para Salafusshalih

Syahrullah Al-Muharrom

Jumat, 23 Oktober 2015



Sesungguhnya Allah Ta'ala menjadikan bulan dalam satu tahun menjadi dua belas bulan, diantara bulan bulan tersebut ada bulan puasa, ada bulan haji, dan ada pula bulan-bulan haram. Dan di dalam hal itu semua Allah Ta'ala memiliki hikmah yang dalam.

Dan sekarang kita berada diantara bulan-bulan haram yang Allah Ta'ala berfirman di dalamnya, "Sesungguhnya jumlah bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan sebagaimana dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, dan diantaranya empat bulan haram, itulah ketetapan agama yang lurus, maka jangan sekali-kali kalian berbuat aniaya pada diri-diri kalian di bulan tersebut". (QS.At-Taubah: 36).

Jika sekiranya berbuat ketakwaan dianjurkan di setiap saat pada bulan-bulan tersebut, maka pada bulan-bulan haram ini hendaknya lebih dijaga dan dipelihara. Berkata Qotadah, "Amal shalih di bulan-bulan haram akan lebih agung dan berlipat, dan sebaliknya berbuat aniaya dan dholim di bulan tersebut akan lebih besar dosanya dari bulan-bulan lainnya, walaupun kedholiman tetap besar di mata Allah kapanpun".

Dan diantara perkara yang disyariatkan pada bulan haram ini adalah melakukan puasa, Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Seutama-utama puasa setelah puasa di bulan Ramadhon adalah puasa dibulan muharom, dan seutama-utama sholat setelah sholat fardhu adalah sholat malam". (HR.Muslim).

Baca selengkapnya di :
http://rochmadsupriyadi.blogspot.co.id/2013/11/syahrullah-al-muharrom.html?m=0

📝 Oleh Ustadz Rochmad Supriyadi, Lc حفظه الله تعالى

🔊 [ 📖 ] BBG Al-Ilmu

sumber: grup wa kajian ilmiyyah depok

Silahkan kunjungi satucarajitu.blogspot.com untuk informasi lain yang bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Flag Counter

Most Reading

Sidebar One