Pages

Diberdayakan oleh Blogger.
Memahami Al-Qur'an dan Sunnah menurut pemahaman para Salafusshalih

Taman Surga di Dunia

Sabtu, 16 Juli 2016

 *Ustadz Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar As Sidawi* _hafidzohulloh_


Sesungguhnya majlis ilmu adalah majlis yg penuh berkah, keutamaan dan taman surga di Dunia.

*Rasulullah* _Shollallohu 'Alaihi Wasssalam_ bersabda.

وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ وَمَنْ بَطَّأَ بِهِ عَمَلُهُ لَمْ يُسْرِعْ بِهِ نَسَبُهُ

*_"Tidaklah suatu kaum berkumpul di satu rumah Allah, mereka membacakan kitabullah dan mempelajarinya, kecuali turun kepada mereka ketenangan, dan rahmat menyelimuti mereka, para malaikat mengelilingi mereka dan Allah memuji mereka di hadapan makhluk yang ada didekatnya. Barangsiapa yang kurang amalannya, maka nasabnya tidak mengangkatnya_*. _(HR. Muslim)_

*Beliau* _Shollallohu 'Alaihi Wasssalam_ juga bersabda:

إِذَا مَرَرْتُمْ بِرِيَاضِ الْجَنَّةِ فَارْتَعُوا قَالُوا وَمَا رِيَاضُ الْجَنَّةِ قَالَ حِلَقُ الذِّكْرِ

*_"Jika kalian melewati taman surga maka berhentilah. Mereka bertanya,”Apakah taman surga itu?” Beliau menjawab,”Halaqoh dzikir (majlis Ilmu)_*. _(Riwayat At Tirmidzi)_

💠Maka diantara keutamaan majlis ilmu adalah sebagai berikut:

✅• Mengamalkan perintah Allah dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan mencontoh jalan hidup salaf shalih.

✅• Meraih ketenangan dan ketentraman hati

✅• Menggapai rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala

✅• Dipuji Allah di hadapan para malaikat. Subhanallah, siapakah kita sehingga disebut Allah di hadapan Malaikatnya?

✅• Menempuh satu jalan tuk meraih warisan para Rasul yg sering dilupakan manusia yaitu ilmu agama

✅• Meneladani adab dan akhlak dari seorang alim/ustadz.

✅. Mempererat ukhuwwah dg bertemu saudara2 seiman

✅. Menjaga iman agar tetap kokoh dan istiqomah

Maka semangatlah menghadiri taman-taman surga di dunia. Janganlah merasa malas karena alasan adanya radio, TV, video dan sebagainya, karena kita tdk tahu barangkali kita akan mendapatkan di majlis suatu faedah yg bisa mengantarkan kita ke surga.

💪🏼Yuk semangat!

____


📝Ustadz Yusuf Abu Ubaidah As Sidawi

🌐Sumber : Channel Muslim.Or.Id
   
Repost by :   
👥 *SOBAT MUSLIM* group sharing kajian2 islam via WhatsApp & Telegram khusus _ikhwan_~(laki-laki)~    
📱 Admin: +62 853-1028-3995 (utk bergabung silahkan kirim pesan via WA / TG dg format: Daftar#Nama#Kota Domisili)   
📮 Join Channel Telegram *SOBAT MUSLIM* di : https://goo.gl/g64jcQ


Sumber Grup WA Kajian Ilmiyyah Depok.
Silahkan kunjungi satucarajitu.blogspot.com untuk informasi lain yang bermanfaat.

Penuntut Ilmu Tidak Boleh Futur

Jumat, 15 Juli 2016

PENUNTUT ILMU TIDAK BOLEH FUTUR
Oleh
Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas


Bismillah...



Seorang penuntut ilmu tidak boleh futur dalam usahanya untuk memperoleh dan mengamalkan ilmu. 



Futur yaitu rasa malas, enggan, dan lamban dimana sebelumnya ia rajin, bersungguh-sungguh, dan penuh semangat.



Futur adalah satu penyakit yang sering menyerang sebagian ahli ibadah, para da’i, dan penuntut ilmu. Sehingga seseorang menjadi lemah dan malas, bahkan terkadang berhenti sama sekali dari melakukan aktivitas kebaikan.



Orang yang terkena penyakit futur ini berada pada tiga golongan, yaitu:



1). Golongan yang berhenti sama sekali dari aktivitasnya dengan sebab futur, dan golongan ini banyak sekali.



2). Golongan yang terus dalam kemalasan dan patah semangat, namun tidak sampai berhenti sama sekali dari aktivitasnya, dan golongan ini lebih banyak lagi.



3). Golongan yang kembali pada keadaan semula, dan golongan ini sangat sedikit. [1]



Futur memiliki banyak dan bermacam-macam sebab. Apabila seorang muslim selamat dari sebagiannya, maka sedikit sekali kemungkinan selamat dari yang lainnya. Sebab-sebab ini sebagiannya ada yang bersifat umum dan ada yang bersifat khusus.



Di antara sebab-sebab itu adalah.



1). Hilangnya keikhlasan.

2). Lemahnya ilmu syar’i.
3). Ketergantungan hati kepada dunia dan melupakan akhirat.
4). Fitnah (cobaan) berupa isteri dan anak.
5). Hidup di tengah masyarakat yang rusak.
6). Berteman dengan orang-orang yang memiliki keinginan yang lemah dan cita-cita duniawi.
7). Melakukan dosa dan maksiyat serta memakan yang haram.
8). Tidak mempunyai tujuan yang jelas (baik dalam menuntut ilmu maupun berdakwah).
9). Lemahnya iman.
10). Menyendiri (tidak mau berjama’ah).
11). Lemahnya pendidikan. [2]


Futur adalah penyakit yang sangat ganas, namun tidaklah Allah menurunkan penyakit melainkan Dia pun menurunkan obatnya. 



Akan mengetahuinya orang-orang yang mau mengetahuinya, dan tidak akan mengetahuinya orang-orang yang enggan mengetahuinya.



Di antara obat penyakit futur adalah.



1). Memperbaharui keimanan.



Yaitu dengan mentauhidkan Allah dan memohon kepada-Nya agar ditambah keimanan, serta memperbanyak ibadah, menjaga shalat wajib yang lima waktu dengan berjama’ah, mengerjakan shalat-shalat sunnah rawatib, melakukan shalat Tahajjud dan Witir. 



Begitu juga dengan bersedekah, silaturahmi, birrul walidain, dan selainnya dari amal-amal ketaatan.



2). Merasa selalu diawasi Allah Ta’ala dan banyak berdzikir kepada-Nya.

3). Ikhlas dan takwa.
4). Mensucikan hati (dari kotoran syirik, bid’ah dan maksiyat).
5). Menuntut ilmu, tekun menghadiri pelajaran, majelis taklim, muhadharah ilmiyyah, dan daurah-daurah syar’iyyah.
6). Mengatur waktu dan mengintrospeksi diri.
7). Mencari teman yang baik (shalih).
8). Memperbanyak mengingat kematian dan takut terhadap suul khatimah (akhir kehidupan yang jelek).
9). Sabar dan belajar untuk sabar.
10). Berdo’a dan memohon pertologan Allah. [3]


Demikianlah nasehat ustadz yazid bin abdul qodir jawas..bagi penuntut ilmu..agar ttp semangat & terhindar dr penyakit futur...jgn lembek selepas Ramadhan dlm menuntut ilmu yg syar'i yaa..



Semoga kita ttp semangat & senantiasa istiqomah d jalanNya yg lurus,yg d Ridhoi..bkn jalanNya org2 yg d murkaiNya & SESAT..



والله أعلمُ بالـصـواب..smg manfaat...



[Disalin dari buku Menuntut Ilmu Jalan Menuju Surga “Panduan Menuntut Ilmu”, Penulis Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Penerbit Pustaka At-Taqwa]

__________
Foote Notes
[1]. Lihat al-Futur Mazhaahiruhu wa Asbaabuhu wal ‘Ilaaj (hal. 22).
[2]. Lihat al-Futur Mazhaahiruhu wa Asbaabuhu wal ‘Ilaaj (hal. 43-71).
[3]. Ibid (hal. 88-119) dengan diringkas.


Sumber Grup WA Kajian Ilmiyyah Depok.

Silahkan kunjungi satucarajitu.blogspot.com untuk informasi lain yang bermanfaat.

Nyawamu Seumur Jagung

Kamis, 14 Juli 2016

Lentera Da'wah:
☀️ NYAWAMU SEUMUR JAGUNG


Oleh: Ust. Zainal Abidin Lc



Mesin pabrik terus berbunyi,



Roda mobil terus berputar,



Baling-baling pesawat terus bergerak kencang, 



Nafas dan jantungmu berdetak kencang.



Ke manakah langkahmu kamu ayunkan, ke surga ataukah ke neraka.



Lihatlah rambutmu mulai kusut, kulitmu terlihat mulai keriput, mukamu sebentar lagi mengerut bak jeruk purut dan urat nadimu suatu saat tak lagi berdenyut serta nyawamu akan dicabut malaikat maut.



Bekal apakah yang kamu siapkan untuk menuju perjalanan akhirat yang amat jauh......!



Kematian terus mengitarimu siang malam, tapi......

Kamu terus asyik dengan dosa dan maksiat.
Hatimu enggan bertaubat
Dengan Allah-pun tetap kurang dekat.


Hingga hari ini.... kau lipat permadani ketaatan sedangkan kau hamparkan di depan matamu berbagai tikar kemaksiatan..



Kau kotori hatimu dengan berbagai macam kekufuran dan kesyirikan.



Kau nodai ibadah dan amalmu dengan berbagai macam kebid'ahan dan kesesatan.



Terus kapan kau mulai menapaki jalan kesalehan. Apalagi keluargamu dan orang-orang sekitarmu menuju kebenaran dan kebaikan.



Berbekallah dengan ketakwaan karena sudah masuk malam adakah jaminan umurmu akan masih bertahan hingga esok hari.



Sekarang hanya ada amal tiada hisab sementara esok di akhirat hanya ada hisab tiada lagi kesempatan untuk beramal.



Andaikan setelah mati, manusia dibiarkan tanpa hisab maka ketahuilah semua orang yang hidup dengan mudah berharap kematian.



Dunia ini amat pendek dan ternyata kita hanya mendapat jatah umur lebih pendek dari umur dunia yang pendek tersebut sehingga Rasulullah bersabda, "Umur umatku antara enam puluh hingga tujuh puluh jarang sekali umurnya yang lebih dari itu".



Kalau sebagian ulama salaf saat diajak berbicara dengan suatu yang tidak bermanfaat maka berkata, hentikan matahari dulu, bagaimana umurku bertambah namun kebaikanku tidak bertambah.



Tapi di antara kita dengan mudah membuang-buang untuk kesia-siaan; padahal Nabi bersabda, Termasuk tanda baiknya Islam seseorang bisa meninggalkan suatu yang tak berguna.



Kita hanguskan waktu kita di depan layar TV.



Kita hancurkan umur kita dengan duduk-duduk di bar dan caffee...



Kita buang waktu di kolam pemancingan dan di depan meja billiard, catur dan meja judi.



al-Qur'an dan hadits banyak yang belum kita pelajari dan kita hafalkan, namun kita dengan gampang membuang waktu dengan berbagai macam obrolan yang sia-sia.



Sementara Rasulullah bersabda, "Tidak pernah menyesal penghuni surga saat masuk surga kecuali atas satu, waktu terlewat tidak berdzikir kepada Allah".



Umur adalah amanah dan waktu adalah nikmat namun banyak orang silau dan tertipu padahal semuanya akan dipertanyakan Allah sebagaimana sabda, "Dua kenikmatan, di mana banyak manusia yang tertipu dengannya, sehat dan kelonggaran".



Kau tidak merasa berdosa dengan penelantaran umur dan waktu padahal NYAWAMU BISA JADI TINGGAL SEUMUR JAGUNG!!!


Sumber Grup WA Kajian Ilmiyyah Depok.

Silahkan kunjungi satucarajitu.blogspot.com untuk informasi lain yang bermanfaat.

Pembahasan Ringkas Zakat Fitrah

Rabu, 13 Juli 2016

🔺 *مهم جداً* 🔺
Penting sekali
🌟 *أحكام مختصرة في زكاة الفطر*
Pembahasan ringkas berkaitan dengan zakat fitrah


🔹ما حكم صدقة الفطر؟

🔸قال ابن باز رحمه الله :
زكاة الفطر فرض على كل مسلم صغير أو كبير ذكر أو أنثى حر أو عبد .
الفتاوى (14/ 197)
🔹Apa hukum zakat fitrah?
🔸Syeikh bin baaz berkata:
" Zakat fitrah hukumnya wajib atas setiap muslim yang masih kecil, atau sudah besar, laki-laki atau perempuan, baik merdeka ataupun hamba sahaya". Alfatawa ( 14/197 ).


🔹ماذا تكون زكاة الفطر ؟

🔸قال ابن باز :
تخرج صاعا من طعام أو صاعا من تمر أو صاعا من شعير أو صاعا من زبيب أو صاعا من أقط ويلحق بهذه الأنواع في أصح أقوال العلماء كل ما يتقوت به الناس في بلادهم كالأرز والذرة والدخن ونحوها.
🔹Zakat fitrah dikeluarkan dalam bentuk apa?
🔸Syeikh bin baaz berkata:
"Zakat fitrah dikeluarkan berupa satu sha' makanan, atau satu sha' kurma, atau satu sha' gandum, atau satu sha' kismis, atau satu sha' keju, dan menurut perkataan para ulama yang paling shahih bahwa termasuk dari harta yang boleh dikeluarkan untuk zakat fitrah adalah segala sesuatu yang merupakan makanan pokok manusia di daerah mereka, seperti nasi, jagung, milet dll".


🔹متى وقت إخراج زكاة الفطر؟ 

🔸قال ابن باز:
إخراجها في اليوم الثامن والعشرين والتاسع والعشرين والثلاثين وليلة العيد ، وصباح العيد قبل الصلاة .
الفتاوى (14/32-33)
🔹Kapan waktu mengeluarkan zakat fitrah?
🔸Syeikh bin baaz berkata:
"Waktu mengeluarkan zakat fitrah adalah di hari kedua puluh delapan, dua puluh sembilan, tiga puluh, malam ied, dan pagi hari ied sebelum shalat ied". Alfatawa (14/32-33)


🔹سبب إخراج زكاة الفطر؟

🔸قال العثيمين:
إظهار شكر نعمة الله تعالى على العبد بالفطر من رمضان وإكماله. الفتاوى (١٨-٢٥٧).
🔹Sebab mengeluarkan zakat fitrah
🔸Syeikh Utsaimin berkata:
"Untuk menampakkan rasa syukur atas kenikmatan yang telah Allah berikan kepada seorang hamba berupa diperbolehkannya lagi makan di siang hari setelah ia menyempurnakan puasanya di bulan ramadhan". Alfatawa (18/287).


🔹من تصرف له زكاة الفطر؟

🔸قال العثيمين:
ليس لها إلا مصرف واحد وهم الفقراء. الفتاوى الفتاوى (18/259)
🔹Siapa yang berhak menerima zakat fitrah?
🔸Syeikh Utsaimin berkata:
"Yang berhak menerima zakat firah hanyalah satu golongan yaitu fuqara". Alfatawa(18/259).


🔹حكم توكيل الأولاد أو غيرهم في إخراج زكاة الفطر؟

🔸قال العثيمين:
يجوز للإنسان أن يوكل أولاده أن يدفعوا عنه زكاة الفطر في وقتها، ولو كان في وقتها ببلد آخر للشغل. الفتاوى (18/262)
🔹Hukum mewakilkan anak atau yang lainnya untuk mengeluarkan zakat fitrah:
🔸Syeikh utsaimin berkata:
"Seorang diperbolehkan untuk mewakilkan anaknya agar mereka membayarkan zakat fitrah pada waktunya, walaupun ketika itu ia sedang berada di negara lain untuk keperluan tertentu". Alfatawa (18/262).


🔹هل يجوز للفقير أن يوكل شخصاً آخر في قبض زكاة الفطر ؟

🔸قال العثيمين:
ج : يجوز ذلك . الفتاوى (18/268)
🔹Apakah seorang yang fakir boleh mewakilkan orang lain untuk mengambilkan zakat fitrah untuknya?
🔸Syeikh Utsaimin berkata:
"Boleh". Alfatawa (18/268).


🔹هل من قول معين يقال عند إخراج زكاة الفطر؟

🔸لا نعلم دعاء معينا يقال عند إخراجها. اللجنة الدائمة (9/387)
🔹Adakah ucapan tertentu yang harus diucapkan ketika mengeluarkan zakat fitrah?
🔸Kami tidak mengetahui adanya doa tertentu ketika mengeluarkan zakat fitrah". Lajnah daimah (9/387).


🔹هل يجوز إخراج القيمة في زكاة الفطر؟

🔸قال ابن باز:
لا يجوز إخراج القيمة في قول أكثر أهل العلم ؛ لكونها خلاف ما نص عليه النبي - صلى الله عليه وسلم - وأصحابه رضي الله عنهم
الفتاوى (14/ 32)
🔸قال ابن عثيمين:
إخراجها نقداً فلا يجزئ؛ لأنها فرضت من الطعام. الفتاوى (18/265)
🔹Bolehkah membayar zakat fitrah dalam bentuk uang?
🔸Syeikh Bin baaz berkata:
"Menurut pendapat kebanyakan ahli ilmu tidak diperbolehkan mengeluarkan zakat fitrah dalam bentuk uang, karena hal itu menyelisihi apa yang telah diriwayatkan dari Nabi صلى الله عليه وسلم dan para sahabat رضي الله عنهم". Alfatawa (14/32).
🔸Syeikh utsaimin berkata:
"Tidak diperbolehkan mengeluarkan zakat fitrah dalam bentuk uang, karena zakat fitrah harus dikeluarkan dalam bentuk makanan". Alfatawa (18/265).


🔹هل يلزم في زكاة الفطر النصاب؟

🔸قال ابن باز:
ج :ليس لها نصاب بل يجب على المسلم إخراجها عن نفسه وأهل بيته من أولاده وزوجاته ومماليكه إذا فضلت عن قوته وقوتهم يومه وليلته.
الفتاوى (14/ 197)
🔹Adakah ketentuan nishab tertentu dalam mengeluarkan zakat fitrah?
🔸Syeikh bin baaz berkata:
"Tidak ada nishab tertentu dalam zakat fitrah, akan tetapi seorang harus mengeluarkan zakat fitrah untuk dirinya dan keluarganya, yaitu anak dan istrinya, juga budaknya selama ia memiliki kelebihan makanan baik bagi dirinya atau keluarganya yang melebihi kebutuhan sehari semalam". Alfatawa (14/197).


🔹كم مقدار زكاة الفطر؟

🔸قال ابن باز:
الواجب في ذلك صاع واحد من قوت البلد ومقداره بالكيلو ثلاثة كيلو على سبيل التقريب.
الفتاوى (14/ 203)
🔹Berapa takaran yang harus dikeluarkan dalam zakat fitrah?
🔸Syeikh bin baaz berkata:
"Yang wajib adalah mengeluarkan zakat fitrah sebanyak satu sha' berupa makanan pokok daerah tertentu, adapun takarannya dengan kilogram adalah sekitar 3kg. Alfatawa (14/203).


🔹هل يجوز إخراج زكاة الفطر في غير بلد المزكي ؟

🔸قال ابن باز:
السنة توزيعها بين الفقراء في بلد المزكي وعدم نقلها إلى بلد آخر لإغناء فقراء بلده وسد حاجتهم.
الفتاوى (14/ 213)
🔹Bolehlah mengeluarkan zakat fitrah di selain negara orang yang membayar zakat?
🔸Syeikh bin baaz berkata:
"Sunnahnya adalah membagikan zakat fitrah kepada orang - orang fakir yang berada di negara orang yang membayar zakat, bukan membayarnya di luar negri, agar ia bisa memenuhi kebutuhan orang - orang fakir yang berada di negerinya". Alfatawa (14/213).


🔹أين تُخرج زكاة الفطر؟

🔸قال العثيمين:
زكاة الفطر تدفع في المكان الذي يأتيك الفطر وأنت فيه، ولو كان بعيداً عن بلدك.
🔹Dimana tempat kita membayar zakat fitrah?
🔸Syeikh Utsaimin berkata:
"Zakat fitrah dibayar dimanapun kamu mendapati hari iedul fitri, walaupun engkau berada jauh dari negaramu".


🔹هل على الخادمة في المنزل زكاة الفطر ؟

🔸قال العثيمين:
أ- : هذه الخادمة في المنزل عليها زكاة الفطر لأنها من المسلمين.
ب- والأصل أن زكاتها عليها، ولكن إذا أخرج أهل البيت الزكاة عنها فلا بأس بذلك.
🔹Apakah seorang pembantu juga wajib menunaikan zakat fitrah?
🔸Syeikh Utsaimin berkata:
"A- Seorang pembantu rumah tangga wajib menunaikan zakat fitrah karena ia juga termasuk dari kaum muslimin.
B- Asalnya yang berkewajiban untuk membayarkannya adalah dirinya sendiri, namun apabila majikannya ingin membayarkan zakat fitrahnya maka tidak mengapa". 


🔹هل تدفع زكاة الفطر عن الجنين؟

🔸قال العثيمين:
زكاة الفطر لا تدفع عن الحمل في البطن على سبيل الوجوب، وإنما تدفع على سبيل الاستحباب.
(18/263)
🔹Apakah diwajibkan membayar zakat fitrah untuk janin?
🔸Syeikh Utsaimin berkata:
"Zakat fitrah tidak wakib dikeluarkan untuk janin yang berada di kandungan, akan tetapi hukum mengeluarkan zakat fitrah bagi janin adalah mustahab". Alfatawa (18/263).


🔹هل يجوز إعطاء زكاة الفطر للعمال من غير المسلمين؟

🔸قال العثيمين:
ج : لا يجوز إعطاؤها إلا للفقير من المسلمين فقط.
الفتاوى (١٨-٢٨٥).
🔹Apakah boleh memberikan zakat fitrah kepada pekerja non islam?
🔸Syeikh Utsaimin berkata:
"Tidak boleh memberikan zakat fitrah kecuali kepada orang fakir dari kaum muslimin saja". Alfatawa (18/285).


🔹هل زكاة الفطر للشخص الواحد تُعطى لشخص واحد أو عدة أشخاص؟

🔸يجوز دفع زكاة الفطر عن النفر الواحد لشخص واحد، كما يجوز توزيعها على عدة أشخاص. اللجنة الدائمة (9/377)
🔹Apakah zakat fitrah seorang hanya boleh diberikan kepada satu orang atau boleh dibagi bagi kepada lebih dari satu orang?
🔸Seorang boleh memberikan zakat fitrahnya kepada satu orang, ataupun ia bagikan kepada beberapa orang. Lajnah daimah (9/377).


🔹ما حكم من يأخذ زكاة الفطر ثم يبيعها ؟

🔸إذا كان من أخذها مستحقا جاز له بيعها بعد قبضها.
اللجنة الدائمة (9/380)
🔹Apa hukumnya mengambil zakat fitrah lalu menjualnya?
🔸Jika yang mengambilnya adalah orang yang berhak menerimanya maka tidak mengapa ia menjualnya. Lajnah daimah (9/380).


🔹تأخير زكاة الفطر إلى ما بعد العيد بلا عذر؟

🔸قال العثيمين:
تأخيرها إلى ما بعد الصلاة فإنه حرام، ولا تجزئ.
الفتاوى ( 266/18)
🔸Apa hukum mengakhirkan pembayaran zakat fitrah sampai setelah shalat ied tanpa udzur?
🔹Syeikh Utsaimin berkata:
"Menunda pembayaran zakat fitrah sampai serelah shalat hukumnya haram, tidak diperbolehkan. Alfatawa (18/266)
🔹〰🔹〰🔹〰🔹〰
فوائد مهمة جداً انشروها بين المسلمين ليعم

Sumber Grup WA Kajian Ilmiyyah Depok.

Silahkan kunjungi satucarajitu.blogspot.com untuk informasi lain yang bermanfaat.

Saat Ramadhan Mulai Berkemas

Jumat, 08 Juli 2016

🌍 BimbinganIslam.com
Kamis, 18 Ramadhan 1437 H / 23 Juni 2016 M
👤 Ustadz Afifi Abdul Wadud 
📔 Materi Tematik | Saat Ramadhan Mulai Berkemas
⬇ Download Audio: bit.ly/BiAS-Tmk-Ramadhan1437-UAA-01
📺 Video Source: https://yufid.tv/12895-kultum-ramadhan-saat-ramadhan-mulai-berkemas-ustadz-afifi-abdul-wadud.html
----------------------------------


SAAT RAMADHAN MULAI BERKEMAS




السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته 

الحمدلله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه  ومن والاه



Kita berada dipenghujung bulan Ramadhān. Dan Ramadhān telah mulai berkemas untuk meninggalkan kita, kaum muslimin.



Maka, tidak ada yang lebih baik yang kita lakukan melebihi selalu muhasabah, apa yang telah kita lakukan selama hari-hari yang telah berlalu.



Lihatlah dan perhatikanlah. Apa yang telah Anda lakukan berkaitan dengan puasa Anda?



Berkualitaskah, ataukah sekedar tidak makan, tidak minum tetapi tidak meninggalkan segala perkara yang diharāmkan oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla sehingga hanya mendapatkan puasa yang sia-sia?



√ Lihatlah tentang qiyamul lail Anda, apakah Anda mendapatkan keutamaannya ataukah mendapatkan capeknya saja?



√ Lihatlah tentang shadaqah Anda, berapakah yang telah anda keluarkan dan bagaimana kualitas shadaqah yang Anda keluarkan?



√ Lihatlah tentang bacaan Qurān Anda, telah sampai mana Anda telah menelusuri ayat-ayat Al Qurān yang Anda baca secara lafazh dan sejauh mana Anda mendapatkan faedah dari ayat Al Qurānul Karim?



√ Lihatlah tentang kebaikkan Anda secara umum, jangan sampai Anda menyesal Ramadhān lewat dan Anda belum mengumpulkan sesuatu yang bermakna dalam bulan yang mulia ini.



Saat Ramadhān sudah mulai berkemas....



Maka Anda perhatikan apa yang telah Anda dapatkan dari tarbiyah Ramadhān ?



√ Sejauh mana anda telah belajar ikhlas?



√ Sejauh mana anda telah belajar ittiba' mengikuti detail-detail dari sunnah Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam ?



√ Apa yang telah anda dapatkan dari pelajaran kembali kepada Al Qurān, semangat untuk kembali kepada Al Qurān?



√ Apa yang telah Anda dapatkan dari pelajaran muraqabah, perasaan selalu dalam pengawasan Allāh Subhānahu wa Ta'āla?



√ Dan, apa yang telah anda dapatkan dari pelajaran akhlak yang sangat agung yang dididik selama bulan Ramadhān?



√ Dan apa yang telah anda dapatkan dari semangat untuk menahan hawa nafsu Anda?



Saat Ramadhān telah berkemas....



Maka, sisa waktu yang ada perhatikanlah.



Jangan sampai Anda digulung waktu dan anda hanya bengong tidak melakukan sesuatu yang bermakna.



Seandainya hari anda yang telah lewat kurang bermakna maka gunakan sisa waktu yang ada untuk memaksimalkan amal anda.



Kejarlah kekurangan Anda:



√ Dalam menegakan qiyamul lail, 

√ Dalam menjalankan puasa di siang hari
√ Dalam membaca Al Qur'anul karim 
√ Dalam memperbaiki akhlak-akhlak harian
√ Dalam menanamkan rasa keimānan kita berkaitan dengan muraqabah, 
memaksimalkan  waktu yang ada.


Siapkan mental Anda, benar-benar memiliki mental yang bersemangat tinggi karena sesungguhnya Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam dikatakan:



كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَجْتَهِدُ فِي الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مَا لاَ يَجْتَهِدُ فِي غَيْرِهِ.



"Adalah Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam benar-benar bersungguh-sungguh di sepuluh malam yang terakhir, yang tidak Beliau lakukan pada malam-malam yang lainnya (pada hari-hari yang lainnya)."



(Hadīts Riwayat Muslim no. 1175)



Nabi tentu telah bersungguh sungguh dalam semua waktu yang dimilikinya, akan tetapi kesungguhan di sepuluh hari yang terakhir Beliau maksimalkan. 



Beliau tingkatkan tensi amalnya karena hari-hari yang terakhir (sepuluh hari terakhir) di sana ada malam yang lebih baik dari   1000 bulan, lebih dari 83 tahun.



Maka benar perkataan Nabi:



فمَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ



"Barang siapa yang dia diharāmkan dari kebaikan malam itu, sungguh dia telah diharāmkan dikebaikan yang sangat banyak."



Saat Ramadhān telah berkemas....



Maka, telitihlah kembali apa yang telah Anda raih dari ampunan Allāh Subhānahu wa Ta'āla.



Bagaimana Allāh yang telah membuka lebar-lebar pintu ampunan Allāh. Mana pintu yang telah anda lalui? 



Dengan anda meraih lipat gandanya pahala amal anda, dengan anda telah bertobat dari segala dosa dan maksiat anda, dengan anda telah mengharapkan pembebasan Allāh dari neraka.



Maka sungguh perhatikan diri Anda.



Saat Ramadhān telah berkemas...



Jangan sampai anda menyesal.



Belum tentu Anda masih berjumpa dengan Ramadhān di tahun yang akan datang.



Perhatikan, bagaimana Nabi Shallallāhu 'alayhi wa sallam memberikan resep bagaimana kita meningkatkan kualitas amal kita, 



صَلِّ صَلَاةَ مُوَدِّعٍ



"Shalātlah anda  sebagaimana shalātnya orang yang mau mati."



Bayangkan seandainya Anda yakin bahwasanya ini adalah kesempatan terakhir melakukan shalāt dan tidak ada kesempatan lain kecuali ini. 



Maka sungguh anda akan mengusahakan sesempurna mungkin apa yang harus dilakukan.



Demikian pula bayangkan seandainya Ramadhān anda sekarang Ramadhān yang terakhir, maka anda akan berusaha untuk memaksimalkan apa yang harus anda lakukan saat bulan Ramadhān.



Demikian kata Nabi Shallallāhu 'alayhi wa sallam, "Tingkatkan kualitas amal anda menjadi amal yang paling utama dengan mewarnai, dengan banyak berdzikir kepada Allāh dalam segala amal yang anda lakukan".



Ketika Nabi Shallallāhu 'alayhi wa sallam ditanya:



"Yā Rasūlullāh, puasa orang yang bagaimana yang paling berkualitas (utama)."



Maka Nabi katakan:



"Puasa yang paling berkualitas adalah puasa orang yang paling banyak ingatnya (saat berpuasa) kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla."



Boleh jadi kita merasakan dan mengetahui berapa banyak orang yang shalāt semenjak takbir mulai kemasukkan berbagai macam pikiran. (Pikiran duniawi, pekerjaan dia, kesibukan dia, masalah dia) sehingga shalātnya dari awal sampai akhir tidak ada dzikirnya kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla.



Bukankah demikian yang sering terjadi pada seseorang?



Maka, setiap ibadah yang paling berkualitas adalah ibadah yang paling banyak di warnai dzikir kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla.



Saat Ramadhān telah berkemas meninggalkan kita....



Maka telitilah, merenunglah, siapkan diri anda , gunakan sisa waktu yang ada. Benar-benar waktu yang sangat bermakna.



Jadikan akhir Ramadhān anda adalah akhir yang husnul khatimah, karena sesungguhnya Rasulullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam telah mengatakan:



َإِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالْخَوَاتِيْمِ. 



"Sesungguhnya amal itu ditentukan pada akhir amal tersebut."



(Hadīts Riwayat Bukhāri no. 6607)



Ramadhān yang telah berlalu, biarlah berlalu. Seandainya anda sekarang baru tumbuh semangatnya, peliharalah dan tuntunlah jiwa anda, dan arahkan jiwa anda. Bersemangatlah untuk menggapai, meraih keutamaan. Jangan sampai Anda sia-siakan.



Ketahuilah, anda tidak mengetahui kapan anda meninggal. Kematian datang mendadak. Tidak ada jaminan dia masih jauh dari kematiannya. 



Ketahuilah, kita diintai kematian di mana saja. Dan kematian tidak mengenal umur tua atau muda. Kematian ketika datang tidak akan bisa diundurkan.



Mudah-mudahan Allāh Subhānahu wa Ta'āla memudahkan kita meniti akhir Ramadhān dengan memaksimalkan amal, memanfaatkan waktu.



Sehingga keluar Ramadhān benar-benar menggapai ampunan Allāh Subhānahu wa Ta'āla.



Jangan sampai kita mendapatkan do'anya Jibrīl :



"Celaka (sengsara) dan celaka, orang yang bertemu Ramadhān dan Ramadhān meninggalkan dia dalam keadaan tidak diampuni oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla."



Semoga bermanfaat.




وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلّم

والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته 
___________________________
🌺 Program CINTA RAMADHAN ~ Cinta Sedekah


1. Tebar Ifthar Ramadhan 

2. Program I'tikaf Ramadhan
3. Bingkisan Lebaran u/ Yatim Dhu'afa 


📦 Salurkan Donasi anda melalui : 

Rekening Yayasan Cinta Sedekah 
| Bank Muamalat Cabang Cikeas
| No.Rek  3310004579 
| Kode Bank 147 


Konfirmasi donasi sms ke

📱0878 8145 8000 
dengan format : 
Donasi Untuk Program#Nama#Jumlah Transfer#TglTransfer


🌐 www.CintaSedekah.Org

👥 Fb.com/GerakanCintaSedekah
📺 youtu.be/P8zYPGrLy5Q


Sumber Grup WA Kajian Ilmiyyah Depok

Silahkan kunjungi satucarajitu.blogspot.com untuk informasi lain yang bermanfaat.
 
Flag Counter

Most Reading

Sidebar One