☝👥👥 📚 NASEHAT ULAMA TENTANG ILMU
👤 Ali bin Abi Tholib radhiyallahu anhu (Wafat th 40 H), berkata :
الْعِلْمُ خَيْرٌ مِنْ الْمَالِ. الْعِلْمُ يَحْرُسُك، وَأَنْتَ تَحْرُسُ الْمَالِ. الْعِلْمُ حَاكِمٌ وَالْمَالُ مَحْكُومٌ عَلَيْهِ. مَاتَ خَزَّانُ الْأَمْوَالِ وَبَقِيَ خَزَّانُ الْعِلْمِ أَعْيَانُهُمْ مَفْقُودَةٌ، وَأَشْخَاصُهُمْ فِي الْقُلُوبِ مَوْجُودَةٌ
“ILMU itu lebih baik daripada HARTA.
Ilmu bisa MENJAGAMU, sedangkan harta kamu yang menjaganya.
Ilmu sebagai HAKIM sementara harta objek yang dihukumi.
Penumpuk harta mati, sedangkan penghimpun ilmu tetap abadi, karena walaupun jasad mereka telah tiada, akantetapi kepribadian mereka tetap hidup dihati”
(Adabud Dunya Wad Diin, Almawardi hal.48)
👤 Ibnu ,
'Abbas radhiyallahu’anhuma (wafat th ... H, di usia 71 th), berkata:
"Allah MENJAMIN bagi siapa saja yang membaca al-Qur’an dan MENGAMALKAN ajaran yang ada di dalamnya; bahwa dia TIDAK AKAN sesat di DUNIA dan tidak akan celaka di AKHIRAT"
👤 Salman Al-Farisi radhiyallahu 'anhu (Wafat di Madain Tahun 36 H) berkata :
اَلْعِلْمُ كَثِيْرٌ وَالْعُمْرُ قَصِيْرٌ فَخُذْ مِنَ الْعِلْمِ مَا تَحْتَاجُ إِلَيْهِ فِيْ أَمْرِ دِيْنِكَ.
“Ilmu itu banyak sedangkan UMUR ITU PENDEK (terbatas), maka ambillah ilmu (yang TERPENTING) yang engkau butuhkan dalam urusan agamamu.” (Shifatush Shafwah, 1/546).
👤 As-Sya’bi rahimahullah (wafat th 104 H di usia 86th), berkata :
لَوْ أَنَّ رَجُلًا سَافَرَ مِنْ أَقْصَى الشَّامِ إِلَى أَقْصَى الْيَمَنِ؛ لِيَسْمَعَ كَلِمَةَ حِكْمَةٍ مَا رَأَيْتُ سَفَرَهُ ضَاعَ
“Seandainya seseorang safar dari ujung negeri Syam sampai ujung negeri Yaman hanya untuk sekedar mendengar SATU kalimat hikmah (ILMU) maka aku memandang hal itu bukanlah perkara sia-sia”
(Jami’u Bayanil ‘Ilmi 1/94)
👤 Imam Ibnu Sirin (Wafat Tahun 110 H di Bashrah, di usia 77th) beliau mengatakan :
إِنَّ هَذَا الْعِلْمَ دِيْنٌ فَانْظُرُوْا عَمَّنْ تَأْخُذُوْنَ دِيْنَكُمْ.
“Sesungguhnya ILMU ini adalah AGAMA, maka perhatikanlah kepada siapa kalian mengambil agama kalian.”
(Shahih Muslim, 1/7).
👤 Yahya bin Katsir rahimahullah (wafat th 132 H) berkata :
لَا يُنَالُ الْعِلْمُ بِرَاحَةِ الْبَدَنِ
“Ilmu tidak bisa diraih dengan badan yang santai” (Jami’u Bayanil ‘Ilmi : 554)
Oleh karena itu menuntut ilmu itu membutuhkan KERJA KERAS dan KECERDASAN.
👤 Imam Ahmad bin Hambal (wafat th 241 H di usia 77th), berkata,
“Manusia lebih MEMBUTUHKAN ilmu lebih BANYAK daripada makanan dan MINUMAN.
Karena makanan dan minuman dibutuhkan dalam sehari sekali atau dua kali.
Adapun ilmu dibutuhkan sebanyak BILANGAN NAFAS.”
👤 Imam Ibnu Qudamah al Makdisi (wafat 682 H) berkata :
"janganlah menghabiskan umurmu untuk satu disiplin ilmu karena ingin mengetahui detail2 nya, karena ilmu (agama) itu luas sedangkan umur itu terbatas"
👤 Imam Ibnul Qayyim rahimahullah (Wafat th 751 H di usia 60th) berkata :
فَجعل النَّبِي النهمة فِي الْعلم وَعدم الشِّبَع مِنْهُ من لَوَازِم الايمان واوصاف الْمُؤمنِينَ وَاخْبَرْ ان هَذَا لَا يزَال دأب الْمُؤمن حَتَّى دُخُوله الْجنَّة
“Nabi shalallahu alaihi wasallam menjadikan sifat ambisi dan tidak pernah merasa puas (rakus) terhadap ilmu sebagai konsekwensi iman dan sifat orang beriman.
Dan Beliau memberitahukan bahwa sifat ini tetap menjadi karakter mu’min sampai ia masuk surga”
(Miftah Daaris Sa’adah 1/74)
👤 Al-'Allâmah Ibnu Bâz rahimahullâhu (wafat th 1420 H) berkata :
《 فإن الإنسان إذا كان ﻻ يحضر حلقات العلم ، وﻻ يسمع الخطب ، وﻻ يعتني بما ينقل عن أهل العلم، فإنه تزداد غفلته، وربما يقسو قلبه ، حتى يطبع عليه ويختم عليه فيكون من الغافلين 》 .
Sesungguhnya, apabila seseorang tidak mau menghadiri majelis² ilmu, tidak mau mendengarkan khutbah, dan tidak mau menaruh perhatian terhadap ilmu yang dinukil dari ulama; maka sungguh akan semakin bertambah kelalaiannya dan seringkali menyebabkan hatinya menjadi keras, hingga pada akhirnya ia terbiasa dengan hal ini dan akhirnya ditutup (usianya) di atas hal ini, sehingga ia menjadi orang² yang lalai."
(Majmû' al-Fatâwâ wa Maqôlât al-Mutanawwi'ah XII / 324)
Depok, 15 February 2015
Sumber Grup WA Kajian Ilmiyyah Depok