[5/17, 06:51] Bismillah..
๐HUKUM MENUNDA PEMBAYARAN HUTANG PUASA HINGGA TIBA RAMADHAN TAHUN BERIKUTNYA
๐
พ Pertanyaan :
Seseorang memiliki tanggungan/hutang beberapa hari puasa Ramadhan. Namun hingga datang bulan Ramadhan tahun berikutnya ternyata ia belum juga mengqodho’ (mengganti kewajiban/membayar) hutang puasanya tersebut. Bagaimana seharusnya yang ia lakukan? Apakah ia berdosa, dan apakah gugur kewajibannya?
✍ Jawab :
Sesungguhnya Allah berfirman dalam Al-Qur`anul Karim :
(( َูู
َْู ุดَِูุฏَ ู
ُِْููู
ُ ุงูุดَّْูุฑَ ََْูููุตُู
ُْู , َูู
َْู َูุงَู ู
َุฑِْูุถًุง ุฃَْู ุนَูู ุณََูุฑٍ َูุนِุฏَّุฉٍ ู
ِْู ุฃََّูุงู
ٍ ุฃُุฎَุฑَ ))
“Barangsiapa diantara kalian yang mendapati bulan (Ramadhan) maka hendaklah ia berpuasa, dan barangsiapa yang sakit atau berpergian (lalu ia tidak berpuasa) maka (wajib baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkannya di hari yang lain.” [Al Baqorah : 185.]
Sehingga seseorang diperbolehkan untuk tidak berpuasa jika ada alasan syar’i, kemudian ia berkewajiban untuk menggantinya pada hari-hari lain, serta tidak menundanya sampai datang bulan Ramadhan berikutnya, dengan dasar ucapan ‘Aisyah Radhiyallah ‘anha (istri Rasulullah), ia berkata :
َูุงَู َُُْูููู ุนَََّูู ุงูุตَّْูู
ُ ู
ِْู ุฑَู
َุถَุงَู َูู
َุง ุฃَุณْุชَุทِْูุนُ ุฃَْู ุฃَْูุถَُِูู ุฅِูุงَّ ِูู ุดَุนْุจَุงَู .
''Dahulu kami memiliki tanggungan/hutang puasa Ramadhan, dan tidaklah aku sempat mengqodho’nya (yakni terus tertunda) kecuali setelah sampai bulan Sya’ban (yakni terus tertunda hingga tiba bulan Sya’ban berikutnya)'' [HR. Al-Bukhari, Bab Kapan Menunaikan Qodho’ Puasa, no.1950]
‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha tidak sempat mengqodho’ puasanya hingga tiba bulan Sya’ban (berikutnya) karena keadaan beliau di sisi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam .
Adapun perkataan Aisyah : “dan tidaklah aku sempat mengqodho’nya kecuali setelah sampai bulan Sya’ban”, adalah dalil wajibnya mengqodho’ puasa Ramadhan sebelum datang bulan Ramadhan berikutnya.
☝️๐ผNamun apabila qodho’nya diakhirkan/ditunda-tunda hingga datang bulan Ramadhan tahun berikutnya maka ia berkewajiban untuk beristighfar dan meminta ampun kepada Allah, serta menyesal dan mencela perbuatannya menunda-nunda qodho’ puasa. Namun ia tetap berkewajiban mengqodho’ puasanya yang ia tinggalkan, karena kewajiban mengqodho’ tidak gugur dengan sebab diakhirkan/ditunda.
❗️Maka ia tetap wajib menggantinya walaupun setelah bulan Ramadhan tahun berikutnya, Wallahul Muwaffiq.
☄Fatawa Arkanul Islam oleh Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-’Utsaimin, halaman 489, pertanyaan yang ke – 439.
•••••
Sumber: http://bit.ly/1XmyfzT
ูููููููููููููููููููููููููููููููููููููููููููููููููููู
๐ ู
ุฌู
ูุนูููููุฉ ุชูุฒูุน ุงููููููููููุงุฆุฏ
ููุงุชูุง ูู ุจุฑูุงู
ูููุฌ [ุชูููุฌููููููุฑุงู
]
ููุฅุดุชุฑุงู : ุงูุชุญ ุงูุฑุงุจุท ูุงุถุบุท ุนูู ุฅุดุชุฑุงู๐
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
๐ข Management "ICA" takhassus assunnah๐
๐ณ๐ฐSalurkan : INFAQ/Shodaqoh
Bersama "ICA"
Bank Syariah Mandiri
ac: 709 6755 176
an: Yayasan Islamic Centre As Sunnah
๐ป www.ICAssunnah.com
๐ฅ "ICA" Islamic Centre As-sunnah
๐http:// www.facebook.com/groups/1674877656095925/
✉ SMS/WA 08111106421
Takhassus as-sunnah
๐ฉ Email: icassunnah@gmail.com
๐ฑPIN BB: 5AFBE192
๐ฎYuk Join di channel Telegram @"ICA" Takhassus As-sunnah
๐https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10205957648492718&id=1605104005
Twitter: twitter.com/icassunnah
Sumber Grup WA Kajian Ilmiyyah Depok
Silahkan kunjungi satucarajitu.blogspot.com untuk informasi lain yang bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar