#Faidah_Tafsir: ๐Menggapai Amalan yang Terbaik dengan Menjauhi Syirik dan Bid'ah☝
ุจِุณْู ِ ุงَِّููู ุงูุฑَّุญْู َِู ุงูุฑَّุญِูู ِ
✅ Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
ุงَّูุฐِู ุฎَََูู ุงْูู َْูุชَ َูุงْูุญََูุงุฉَ َِููุจَُُْูููู ْ ุฃَُُّููู ْ ุฃَุญْุณَُู ุนَู َูุง
๐ป “(Allah) Yang menciptakan kematian dan kehidupan, untuk menguji kalian, siapa di antara kalian yang paling baik amalannya.” [Al-Mulk: 2]
➡ Al-Imam Abu Ali Al-Fudhail bin ‘Iyadh rahimahullah berkata,
ุฃุฎูุตู ูุฃุตูุจู. ูุงููุง: ูุง ุฃุจุง ุนูู، ู ุง ุฃุฎูุตู ูุฃุตูุจู؟ ูุงู: ุฅู ุงูุนู ู ุฅุฐุง ูุงู ุฎุงูุตุง ููู ููู ุตูุงุจุง ูู ููุจู، ูุฅุฐุง ูุงู ุตูุงุจุง ููู ููู ุฎุงูุตุง ูู ููุจู، ุญุชู ูููู ุฎุงูุตุง ุตูุงุจุง، ูุงูุฎุงูุต ุฃู ูููู ููู، ูุงูุตูุงุจ: ุฃู ูููู ุนูู ุงูุณูุฉ
๐ป “Amalan yang paling baik adalah yang paling ikhlas dan paling benar. Orang-orang bertanya: Wahai Abu Ali apakah yang dimaksud dengan paling ikhlas dan paling benar itu? Beliau berkata:
๐ป Sesungguhnya amalan jika telah ikhlas tetapi tidak benar maka tidak diterima (oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala). Demikian sebaliknya, jika amalan tersebut telah benar tetapi tidak ikhlas juga tidak akan diterima (oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala), sampai menjadi ikhlas dan benar.
๐ป Adapun amalan yang ikhlas adalah yang dilakukan karena Allah Subhanahu wa Ta'ala dan amalan yang benar adalah yang dilakukan sesuai Sunnah (Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam).” [Iqtidho’ Shirothil Mustaqim, hal. 451-452]
➡ Dari uraian di atas dapat kita ketahui bahwa syarat diterimanya ibadah yang telah ditetapkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala adalah:
✅ Pertama: Ikhlas, yaitu beribadah hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan niat hanya karena-Nya semata.
✅ Kedua: Ittiba', yaitu mengikuti sunnah (petunjuk) Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam.
➡ Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,
ููุฐุงู ุงูุฃุตูุงู ุฌู ุงุน ุงูุฏูู: ุฃู ูุง ูุนุจุฏ ุฅูุง ุงููู، ูุฃู ูุนุจุฏู ุจู ุง ุดุฑุน، ูุง ูุนุจุฏู ุจุงูุจุฏุน
๐ป “Keduanya merupakan dua pokok terkumpulnya agama, yaitu kita tidak boleh beribadah kecuali kepada Allah Ta’ala (tidak melakukan syirik) dan kita beribadah kepada-Nya dengan apa yang disyari’atkan oleh-Nya, tidak dengan bid’ah-bid’ah.” [Iqtidho’ Shirotil Mustaqim, hal. 451]
➡ Oleh karena itu ulama seluruhnya sepakat (ijma’) bahwa ibadah tidak akan benar tanpa memenuhi dua syarat ini: Ikhlas dan iitiba' (lihat Syarh Al-Arba’in An-Nawawiyah karya Asy-Syaikh Ibnul ‘Utsaimin rahimahullah, hal. 115).
ูุจุงููู ุงูุชูููู ูุตูู ุงููู ุนูู ูุจููุง ู ุญู ุฏ ูุขูู ูุตุญุจู ูุณูู
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
๐ข Management "ICA" takhassus assunnah๐
๐ฐSalurkan : INFAQ/Shodaqoh
Bersama "ICA"
Bank Syariah Mandiri
ac: 709 6755 176
an: Yayasan Islamic Centre As Sunnah
๐ป www.ICAssunnah.com
๐ฅ "ICA" Islamic Centre As-sunnah
๐http:// www.facebook.com/groups/1674877656095925/
✉ SMS/WA 08111106421
Takhassus as-sunnah
๐ฉ Email: icassunnah@gmail.com
๐ฑPIN BB: 5AFBE192
๐ฎYuk Join di channel Telegram @"ICA" Takhassus As-sunnah
๐https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10205957648492718&id=1605104005
Twitter: twitter.com/icassunnah
umber Grup WA Kajian Ilmiyyah Depok
Silahkan kunjungi satucarajitu.blogspot.com untuk informasi lain yang bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar