TIGA MACAM ZIARAH KUBUR
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda:
إِنِّي كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ
الْقُبُورِ فَزُورُوهَا فَإِنَّهَا تُذَكِّرُكُمُ الْآخِرَةَ
Sesungguhnya Dahulu Aku pernah melarang kalian berziarah
kubur, maka sekarang berziarahlah kalian ke kubur karena itu akan mengingatkan
kalian terhadap hari akhirat. (HR. Muslim no. 977 dan Ahmad: 1173 )
Syaikhul Islam Ibn Taymiyah:
(فَالزيارة الشَّرْعِيَّةُ الْمَقْصُودُ
بِهَا السَّلَامُ عَلَى الْمَيِّتِ وَالدُّعَاءُ لَهُ
Yang dimaksud ziarah syar’iyyah
adalah mengucapkan salam kepada mayyit (ahli kubur) dan mendoakannya
2. Ziarah Bid’iyyah, ziarah yang tidak sesuai tuntunan
syariat, seperti shalat di kuburan, i'tikaf di kuburan, membaca (khataman)
al-Qur’an di kuburan, menganggap bahwa berdoa di makam orang shalih lebih mudah
dikabulkan. Ziarah seperti ini adalah ziarah bid’ah, karena tidak pernah
diajarkan rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
Beliau bersabda:
مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ
أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
“Barangsiapa beramal dengan suatu amalan
yang tidak ada perintah kami padanya maka amalan tersebut tertolak (yaitu tidak
diterima oleh Allah).” (HR. Muslim)
3. Ziarah Syirkiyyah, yaitu: seseorang berziarah dengan
menjadikan ahli kubur sebagai sekutu bagi Allah, seperti memohon pertolongan
kepada ahli kubur, menyembelih untuk ahli kubur, nadzar untuk ahli kubur, sujud
ke kuburan, thawaf di kuburan dengan niat mengagungkan penghuni kubur.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اللَّهُمَّ لَا تَجْعَلْ قَبْرِي وَثَنًا
لَعَنَ اللَّهُ قَوْمًا اتَّخَذُوا قُبُورَ أَنْبِيَائِهِمْ مَسَاجِدَ
Dari Abu Huroiroh, dari Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam (beliau pernah berdoa): “Ya Alloh janganlah Engkau jadikan
kuburku sebagai berhala (tuhan yang disembah), Alloh melaknat orang-orang yang
menjadikan kubur-kubur Nabi-Nabi mereka sebagai masjid-masjid” (HR. Ahmad, di
dalam kitab Musnad, juz: 2, hlm: 246)
Silakan ziarah kubur...tapi yang macam
pertama...adapun yang kedua dan ketiga maka hal itu diharamkan.
Wallahu a'lam
Akhukum Fillah
✏ Al-Ustâdz
Fadlan Fahamsyah Hafizhahullâh [Dosen di STAI Ali bin Abi Thalib]
🏢 By "ICA"Takhassus
As-sunnah 📚
Sumber
Grup WA Kajian Ilmiyyah Depok
Tidak ada komentar:
Posting Komentar